Apa perbedaan manajer proyek dan manajer konstruksi? Dalam Sebuah proyek sering terdapat Manager Proyek dan Manajer konstruksi, terdapat perbedaan dalam lingkup tugas walau sama dalam mengatur sebuah pekerjaan proyek
Secara singkat dapat dikatakan perbedaan manajer proyek dan manajer konstruksi :
Manajer konstruksi menangani manajemen dan pengendalian fase konstruksi proyek
Manajer proyek berurusan dengan manajemen dan pengendalian satu proyek selama semua fase proyek
Manajer Proyek lingkup pekerjaan yang lebih luas dari Manajer Konstruksi. Lingkup konstruksi adalah bagian dari sebagian lingkup proyek. Dalam tahap pelaksanaan proyek konstruksi terdiri dari inisiasi, perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan penutupan proyek, konstruksi merupakan bagian dari ketiga terakhir dari total 5 phase pekerjaan proyek konstruksi. Manajer konstruksi pun hanya melingkupi pekerjaan tersebut
Manajer proyek menlingkupi pekerjaan keseluruhan proyek, oleh sebab itu pemilik proyek memilih manajer proyek lebih dulu sebelum memilih manajer konstruksi. Dalam proses menurut PMBOK, pemilik proyek akan mengeluarkan project charter sebagai awal mulainya penunjukan manajer proyek. Manajer proyek akan mengkoordinasikan dari mulai pemilihan berbagai konsultan dan kontraktor dan berkoordinasi antara berbagai stake holder mulai dari tahap pelelangan, pemilihan konsultan perencanaa, memilih kontraktor sampai pelaksanaan dan penutupan proyek
Manajer proyek akan bertanggung jawab kepada owner untuk mengkoordinasikan berbagai stakeholder dalam proses total proyek
Manajer konstruksi atau sering di sebut MK, adalah stakeholder yang di tunjuk pada saat pelaksaaan proyek akan di mulai. Manajer konstruksi mempunyai peran yang berbeda dalam berbagai proyek seperti, EPC, Design and build atau sistem kontrak terpisah antara kontraktor dan konsultan
Dalam proyek EPC ( Engineering, Procurement and Construction) atau design and build, semua proses perencanaan hingga procurement dilakukan oleh kontraktor utama. Kontraktor utama akan memilih vendor atau sub kontraktor berdasarkan approval dari pihak owner yang di wakilkan oleh manajer konstruksi. Dalam proses EPC manajer proyek bisa sebagai dari team pihak owner project. Baik secara individu dan atau badan usaha. Manajer proyek akan membentuk team yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu sebagai counterpart dari stakeholder kontraktornya.
Jika Kontraktor, perencanaan dan procurement terpisah maka pemilik proyek akan memilih manajemen kontruksi sebagai pengawas proyek konstruksi. Dalam praktek dilapangan banyak salah kaprah bahwa manajemen konstruksi diketuai oleh manajer proyek, padahal tetap saja namanya manajer konstruksi karena lingkupnya hanya sebatas pengawasan pelaksanaan atau konstruksi.
Dalam perusahaan yang lebih besar biasa ada PMO yang bertanggungjawab untuk mengelola mulai dari protfolio, program dan proyek. Manajer proyek dapat terdiri dari beberapa orang yang akan bertanggungjawab terhadapa proyek yang berbeda
Terminologi Manajemern Proyek dan Konstruksi adalah sistem manajemen sedangkan manajer proyek dan konstruksi lebih ke personal individu yang sebagai jabatan tertinggi dari kedua sistem manajemen tersebut. Hirarki Manajemen Proyek di atas Manajer Konstruksi dalam sebuah proyek, Manajer konstruksi di pilih oleh menajemer proyek agar ada orang fokus pada manajemen lapangan pelaksanaan.
Dapat dikatakan kedua jabatan tersebut penting dan pelaksaan di dunia kerja sangat fleksibel. Istilah dan terminologi sering salah kaprah. Tetapi lingkup tugas menjadi jelas jika seorang manajer dipilih pada saat pelaksanaan konstruksi maka disebut manajer konstruksi tetapi jika manajer dipilih pada saat awal proyek maka disebut manajer proyek.
Pada saat pelaksaan proyek manajer konstruksi akan berkonsentrasi pada proses detail pelaksanaan seperti : mengelola RFI kontraktor, metode teknis pelaksanaan, pemilihan material, skedul kerja konstruksi, termin pembayaran kontraktor dan lain sebagainya.
Sedangkan manajer proyek koordinasi dari seluruh stakeholder dan pelaporan secara umum kemajuan proyek ke pemilik proyek.