Menurut Global Infrastructure Initiate 2018 Summit Best Ideas, ada beberapa katalis penting untuk perubahan startup membuat distrupsi dalam industri konstruksi ini. Startup bermunculan membuat solusi terhadap masalah dalam dunia konstruksi
Fakta bahwa produktivitas konstruksi, dan penggunaan teknologi dinilai masih rendah dan akan siap untuk para startup membuat distrupsi dalam industri konstruksi.
Begitu banyak alat dan teknologi baru yang digunakan di lokasi konstruksi mengubah cara industri bekerja. Generasi pekerja saat ini menggunakan digital dan smartphone– mereka merasa sulit untuk berintegrasi dengan gaya lama non digital, yang, dengan sendirinya, merupakan kepatutan untuk perubahan.
Pertanyaan yang melekat pada banyak orang adalah apakah perubahan ini akan dilakukan oleh pemain konstruksi tradisional. Atau apakah perusahaan teknologi yang berinvestasi dalam konstruksi akan mengambil alih kendali. Bisnis yang ada harus memikirkan kembali sikap mereka tentang tren ini sebelum pemain lain mulai mengambil alih.
Konstruksi Modular
Startup komponen interoperable dan modular dalam konstruksi akan meningkatkan kualitas dan efisiensi, meningkatkan produktivitas, dan mengurangi waktu konstruksi dan pengiriman. Potensi penuh distrupsi ini hanya dapat terwujud ketika industri dapat beroperasi dalam model baru di semua rantai pasokan yang menggabungkan prefab dan modul. Hal ini termasuk kontrak kolaboratif dan teknologi seperti pencetakan 3D. Cara kerja baru diperlukan di antara semua pemangku kepentingan. Setiap orang dapat menyelaraskan sepanjang pendekatan produksi standar / interoperable dengan kemampuan untuk menyesuaikan proyek.
Ingat, tujuan utama dari proyek konstruksi adalah untuk memberikan manfaat jangka panjang secara sosial, ekonomi, dan lingkungan. Distrupsi ini menjauhkan fokus dari pengiriman yang berfokus pada biaya dan jadwal. Dapat memberikan perhatian khusus pada hasil nyata dan manfaat nilai riil dari sebuah proyek konstruksi.
Manajemen Konstruksi Real-Time
Sebagian besar proyek menderita karena kelebihan anggaran dan waktu, dan kegagalan ini disebabkan oleh penyelarasan pemangku kepentingan yang buruk. Bahkan, dalam survei GII McKinsey, 33% dari peserta menghubungkan penyebab terbesar kegagalan proyek dengan penyelarasan pemangku kepentingan. Dalam survei yang sama, banyak peserta sepakat bahwa proyek konstruksi akan mendapat manfaat dari cara penanganan data manajemen proyek yang lebih transparan dan lebih jelas.
Startup kolaborasi real-time multidisiplin yang dapat menambah dan mengintegrasikan berbagai fungsi dan tugas, akan sepenuhnya mengganggu pengiriman proyek. Hal ini memungkinkan tim untuk dengan cepat mengidentifikasi dan memperbaiki masalah sebelum timbul masalah
Manpro.id adalah platform kolaborasi real time yang cocok untuk Indonesia, beberapa proyek sudah merasakan manfaat dari platform ini.