Halo, readers!
Sebagai seorang Leader sudah pasti memikirkan banyak hal, terutama apa yang akan direncanakan dalam waktu kedepan dan bagaimana proses-prosesnya. Tapi, apakah sudah mulai penat dengan minggu-minggu yang padat? Bosan dengan pekerjaan yang itu-itu aja, tidur-kerja-sampai rumah tidur lagi, kapan nih refreshingnya? Belum nanti kalau ditanya pertanyaan-pertanyaan yang… nanti dulu deh!
Terkadang kita memiliki ide-ide kretif yang tak urung hanya menjadi wacana karena:
- Kita terlalu takut untuk dikritrik atau mendapat komentar negatif.
- Takut terhadap perubahan lingkungan atau reaksi tim.
- Tidak percaya diri terhadap kemampuan dan sumber daya yang kita miliki dalam mengeksekusi ide tersebut.
- Merasa tidak memiliki waktu untuk menjalankan ide tersebut.
Nah readers, dari hal-hal yang udah disebutkan tadi, kita punya bekal dasar yang bisa kita terapkan supaya ide-ide kreatif yang kita miliki dapat dijalankan dengan lebih mantap dan percaya diri . Lanjutkan membaca ya!
1. Mulailah dengan pikiran yang kosong
Pikiran yang kosong? Apa maksudnya?
Readers, ide-ide ataupun asumsi yang sudah kita bentuk sebelumnya pasti akan sangat mempengaruhi kemampuan kita dalam mendengarkan dan melihat segala sesuatunya secara jelas. Pada saat meneliti atau melihat sesuatu, pastikan bagaimana kita memahaminya.
Menurut artikel Teo Choong Ching, 2016 ada 3 jenis bias kognitif yang perlu diperhatikan sebelum mengambil keputusan dalam sebuah proyek:
-
Meyakinkan sebuah ide
Hal ini merujuk pada perspektif yang memicu pandangan kita yang sudah ada sebelumnya, kemudian kita mempertimbankan apakah dapat menerima ide-ide yang bertolak belakang dengan pandangan dunia kita.
Tipsnya adalah dengan mencoba melihat dari sisi lain, apakah kritik atau komentar itu berpengaruh baik untuk ide kita. Jika itu baik, kita bisa mengambilnya sebagai masukan dalam mendukung apa yang akan kita kerjakan.
-
Kerjasama dari sebuah team dan prosesnya
Setiap ada ide yang muncul kita memerlukan adanya sebuah grup untuk mendiskusikan hal itu, namun tetap dengan memperhatikan keharmonisan dan meminimalisir konflik antar anggota grup.
Tipsnya adalah kita tidak perlu mengutarakan sebuah harapan atau ekspektasi yang berlebih. Kita hanya perlu menetapkan satu tantangan yang menjadi ide dasar yang akan dipecahkan bersama-sama.
-
Pengelompokan masalah atau ide-ide yang ditemukan
Dalam pencarian ide-ide kreatif , terkadang ada berbagai ide yang muncul dan tidak beraturan. Oleh karena itu ada baiknya kita lakukan :
-
- Ceklist semua ide yang muncul
- Kelompokkan semua ide ke dalam kategori tertentu
- Berikan bobot manfaat atau yang ada hubungan langsung ke project berjalan
- Sortir dan pilih ide-ide terbaik yang akan dilakukan
Lakukan hal ini bersama grup diskusi kita untuk menghindari bias subjektif yang bisa terjadi sehingga hasil diskusi menjadi lebih efektif. Temukan Titik Kelemahan
2. Temukan Titik Kelemahan
Seringkali kita pernah merasa begitu sulit untuk mengidentifikasi masalah kita sendiri, mengkritik pekerjaan kita sendiri, dan mengetahui tindakan yang tepat untuk diambil dalam pekerjaan, hubungan, dan kehidupan. Itu sebabnya, kita membutuhkan orang lain untuk berdiskusi agar dapat melihat sesuatu menjadi lebih jelas. Bukan berarti kita tidak mampu, tetapi terkadang peran orang lain bagi kita dalam menemukan suatu ide juga diperlukan.
Maka langkah yang dapat kita pilih adalah dengan mengemukakan ide baru kita bersama teman atau sahabat terdekat dan lihat reaksi yang mereka berikan. Cobalah untuk bersikap terbuka untuk setiap masukan yang mereka berikan. Pendapat yang mereka berikan bisa menjadi cermin untuk menjalankan ide kita. Tanyakan ke beberapa sahabat, dan kita akan bisa menilai keputusan dengan lebih baik.
3. Jangan Takut Gagal
Kegagalan adalah sebuah harga yang kita harus bayar untuk menuju kesuksesan di masa depan. Setiap kegagalan, pasti akan membawa kita pada satu titik dimana kita harus menemukan ide untuk kembali melanjutkan visi dan misi kita untuk mencapai kesuksesan. Setiap kali kita gagal, kita harus yakin bahwa ini merupakan proses yang harus kita lewati dan proses dimana kita harus belajar. Menurut Errol Gerson, seorang guru kewirausahaan di Art Center Colleger of Design, “Hanya ada dua niat dalam hidup. Salah satunya adalah mempelajari. Yang kedua adalah menjadi benar, tapi kita akan sangat kesepian.”
“Siapapun yang paling gagal, menang. Jika anda gagal terlalu besar, anda tidak bisa bermain lagi.” Jadi, kuncinya adalah kita harus tahu bahwa kita gagal secara strategis pada skala yang tepat. Lebih jelasnya adalah kita harus menemukan ruang dimana kita bisa gagal sebelum kita menjadi sukses dengan cara tidak mengganggu dan merugikan orang lain.
Membuat beberapa faktor kemungkinan yang terjadi juga merupakan sebuah langkah agar kita tahu dimana titik-titik kita bisa gagal sehingga kita dapat menemukan cara agar potensi gagal tidak tinggi. Tapi, bukan berarti kita terus menyerah apabila kita betul-betul jatuh pada kegagalan itu ya, Readers!
4. Berikan Waktu Lebih untuk Mengambil Keputusan
Procrastination, merupakan istilah yang tidak asing bagi kita. Ya, penundaan adalah sebuah kata yang mungkin tidak menyenangkan bagi setiap orang. Tapi, kita bisa buat sebuah penundaan itu adalah sebuah proses dimana kita membagi ide-ide kita agar semua berjalan dengan efektif. Ketika kita dalam proses tersebut, mungkin menurut orang kita sedang menunda atau menyiakan kesempatan, padahal faktanya kita sedang menyusun proses kreatif agar tujuan kita dapat berjalan sesuai dengan ide-ide kita. Mungkin menurut orang penundaan adalah sikap yang tidak baik, tapi bagi kita penundaan bisa menjadi proses kreatif dari kehidupan.
Setelah mengerti tips-tips tadi, kita bisa membuat rencana atau Langkah-langkah yang akan kita jalani nantinya. Dari Langkah-langkah yang kita buat, kita bisa melakukannya secara urut step by step bersama dengan grup atau team yang telah diberi jobdesk masing-masing sesuai dengan divisi. Apabila rencana dan Langkah tadi sudah berjalan, kita dapat melakukan kegiatan evaluasi mengenai project yang sedang berlangsung atau sudah selesai. Dalam kegiatan evaluasi ini kita akan mendapatkan kesimpulan dari sebuah project yang kita bangun, apakah memberi efek yang baik dan memberi kepuasan bagi seluruh team.
Readers, sudah mengerti ya bekal-bekal untuk membuat sebuah kreativitas dalam sebuah proyek? Apapun itu, jangan takut untuk mencoba dan gagal. Karena pada intinya, berikan yang terbaik apapun yang kau bisa. Tak perlu harus sempurna, karena apapun yang membuatmu berbeda, itu yang menjadikanmu istimewa.
Sampai jumpa di artikel selanjutnya!