Diagram PERT dan Jalur Kritis Proyek

 Diagram PERT dan Jalur Kritis Proyek Konstruksi

Diagram PERT (Program Evaluation and Review Technique) adalah alat yang digunakan untuk merencanakan, menjadwalkan, dan mengendalikan kemajuan proyek. Diagram ini terdiri dari beberapa langkah untuk memandu Anda dari tanggal mulai hingga tanggal akhir proyek.

Dalam proyek konstruksi, diagram PERT dapat digunakan untuk menentukan waktu penyelesaian proyek, jalur kritis, dan sumber daya yang dibutuhkan. Diagram ini juga dapat digunakan untuk melacak kemajuan proyek dan mengidentifikasi potensi masalah.

Langkah-langkah Membuat Diagram PERT dan Jalur Kritis Proyek Konstruksi

1. Identifikasi aktivitas proyek

Langkah pertama adalah mengidentifikasi semua aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek. Aktivitas ini dapat dibagi menjadi aktivitas utama dan aktivitas pendukung.

Aktivitas utama adalah aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek, sedangkan aktivitas pendukung adalah aktivitas yang mendukung aktivitas utama.

Dalam proyek konstruksi, beberapa contoh aktivitas utama adalah:

  • Persiapan
  • Pembersihan lahan
  • Pembuatan pondasi
  • Pembuatan struktur
  • Pembuatan atap
  • Pemasangan instalasi
  • Pemasangan finishing

Sedangkan beberapa contoh aktivitas pendukung adalah:

  • Pengadaan material
  • Pengadaan tenaga kerja
  • Pengadaan peralatan
  • Pengajuan izin
  • Koordinasi dengan pihak terkait

2. Tentukan urutan aktivitas

Setelah semua aktivitas teridentifikasi, langkah selanjutnya adalah menentukan urutan aktivitas. Aktivitas harus diurutkan sedemikian rupa sehingga aktivitas yang satu dapat dimulai setelah aktivitas yang lain selesai.

Dalam menentukan urutan aktivitas, Anda dapat menggunakan diagram alir (flowchart) atau tabel.

3. Tentukan durasi aktivitas

Langkah selanjutnya adalah menentukan durasi aktivitas. Durasi aktivitas adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan aktivitas tersebut.

Durasi aktivitas dapat ditentukan dengan menggunakan metode berikut:

  • Metode perkiraan

Metode perkiraan adalah metode yang paling sederhana untuk menentukan durasi aktivitas. Dalam metode ini, Anda cukup menanyakan kepada orang yang berpengalaman di bidang tersebut.

  • Metode statistik

Metode statistik adalah metode yang lebih akurat untuk menentukan durasi aktivitas. Dalam metode ini, Anda mengumpulkan data dari aktivitas serupa yang pernah dilakukan sebelumnya.

  • Metode Delphi

Metode Delphi adalah metode yang melibatkan berbagai pihak untuk menentukan durasi aktivitas. Dalam metode ini, Anda mengumpulkan pendapat dari berbagai pihak yang berpengalaman di bidang tersebut.

4. Tentukan hubungan antar aktivitas

Langkah selanjutnya adalah menentukan hubungan antar aktivitas. Hubungan antar aktivitas dapat berupa:

  • Finish to start (FS): Aktivitas A harus selesai sebelum aktivitas B dimulai.
  • Start to start (SS): Aktivitas A dan aktivitas B dapat dimulai secara bersamaan.
  • Finish to finish (FF): Aktivitas A harus selesai pada saat aktivitas B selesai.
  • Start to finish (SF): Aktivitas A harus dimulai pada saat aktivitas B selesai.

Dalam menentukan hubungan antar aktivitas, Anda dapat menggunakan diagram alir (flowchart) atau tabel.

5. Buat diagram PERT

Setelah semua langkah di atas selesai, langkah selanjutnya adalah membuat diagram PERT. Diagram PERT dapat dibuat dengan menggunakan software atau secara manual.

Contoh Studi Kasus

Berikut adalah contoh studi kasus pembuatan diagram PERT dan jalur kritis proyek konstruksi:

Proyek: Pembangunan gedung perkantoran 10 lantai

Waktu mulai: 1 Januari 2024

Waktu akhir: 31 Desember 2024

Aktivitas:

Aktivitas Durasi Hubungan
Persiapan 1 minggu FS
Pembersihan lahan 2 minggu FS
Pembuatan pondasi 3 minggu FS
Pembuatan struktur 6 minggu FS
Pembuatan atap 2 minggu FS
Pemasangan instalasi 2 minggu FS
Pemasangan finishing 1 minggu FS
Penyerahan 1 minggu FS

Perhitungan

  • Durasi jalur kritis: 1 + 2 + 3 + 6 + 2 + 2 + 1 + 1 = 24 minggu
  • Jalur kritis: persiapan, pembuatan pondasi, pembuatan struktur, pembuatan atap, pemasangan instalasi, dan pemasangan finishing

Penjelasan

Dari contoh studi kasus di atas, dapat dilihat bahwa proyek pembangunan gedung perkantoran 10 lantai akan memakan waktu 24 minggu untuk diselesaikan. Lintasan kritisnya adalah aktivitas persiapan, pembuatan pondasi, pembuatan struktur, pembuatan atap, pemasangan instalasi, dan pemasangan finishing

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ID
Scroll to Top