Perbedaan TCPI dan CPI dalam metrik EMV

Perbedaan TCPI dan CPI dalam metrik EMV, TCPI (To Complete Performance Index) dan CPI (Cost Performance Index) adalah metrik yang digunakan dalam manajemen proyek untuk mengukur kinerja biaya dari proyek. Perbedaan antara TCPI dan CPI adalah:

  1. Pengukuran yang dihasilkan
  • CPI mengukur efisiensi biaya dari proyek pada saat ini, yaitu perbandingan antara biaya yang telah dikeluarkan dengan nilai yang dihasilkan dari proyek.
  • TCPI mengukur tingkat efisiensi biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek sesuai rencana. TCPI mencoba memperkirakan efisiensi biaya yang diperlukan agar proyek selesai sesuai jadwal dan anggaran yang telah ditetapkan.
  1. Tujuan pengukuran
  • CPI digunakan untuk mengevaluasi sejauh mana proyek telah berhasil mengelola biaya dan menentukan apakah biaya melebihi atau kurang dari rencana awal.
  • TCPI digunakan untuk menentukan apakah proyek akan menyelesaikan tugasnya sesuai jadwal dan anggaran yang telah ditetapkan dan untuk mengetahui apakah ada peningkatan efisiensi biaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
  1. Pemakaiannya
  • CPI umumnya digunakan sebagai ukuran kinerja di dalam proyek, sedangkan TCPI lebih sering digunakan sebagai alat perencanaan dan pengawasan proyek.

Jadi, perbedaan utama antara Perbedaan TCPI dan CPI dalam metrik EMV, adalah tujuan dan pengukuran yang dihasilkan. CPI digunakan untuk mengevaluasi efisiensi biaya proyek saat ini, sedangkan TCPI digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek sesuai rencana

Contoh TCPI (To Complete Performance Index) dan CPI (Cost Performance Index) dapat dijelaskan sebagai berikut:

Misalkan sebuah proyek memiliki anggaran total sebesar $100.000 dan durasi proyek yang direncanakan adalah 12 bulan. Setelah 6 bulan, proyek telah mengeluarkan biaya sebesar $60.000 dan telah menyelesaikan 50% dari tugasnya. Dengan menggunakan informasi ini, dapat dihitung nilai CPI dan TCPI sebagai berikut:

  • Cost Performance Index (CPI) = EV / AC
    • EV (Earned Value) = Persentase pekerjaan yang telah diselesaikan x Total anggaran proyek
      • EV = 50% x $100.000 = $50.000
    • AC (Actual Cost) = Biaya aktual yang telah dikeluarkan
      • AC = $60.000
    • CPI = EV / AC = $50.000 / $60.000 = 0,83

Hasil ini menunjukkan bahwa biaya aktual proyek lebih besar dari nilai yang dihasilkan dari proyek, dengan rasio 0,83.

  • To Complete Performance Index (TCPI) = (BAC – EV) / (EAC – AC)
    • BAC (Budget at Completion) = Anggaran total proyek
      • BAC = $100.000
    • EV (Earned Value) = Persentase pekerjaan yang telah diselesaikan x Total anggaran proyek
      • EV = 50% x $100.000 = $50.000
    • EAC (Estimate at Completion) = AC + (BAC – EV) / CPI
      • EAC = $60.000 + ($100.000 – $50.000) / 0,83 = $96.386
    • TCPI = (BAC – EV) / (EAC – AC) = ($100.000 – $50.000) / ($96.386 – $60.000) = 1,2

Hasil ini menunjukkan bahwa untuk menyelesaikan proyek sesuai dengan anggaran dan jadwal yang telah ditetapkan, efisiensi biaya yang lebih baik harus dicapai. Jika nilai TCPI kurang dari 1, maka ada kemungkinan bahwa proyek akan selesai melebihi anggaran atau jadwal yang telah ditetapkan. Namun, jika nilai TCPI lebih dari 1, maka menunjukkan bahwa proyek memerlukan peningkatan efisiensi biaya untuk menyelesaikan tugas sesuai jadwal dan anggaran yang telah ditetapkan.

Jika nilai TCPI (To Complete Performance Index) lebih dari 1, itu menunjukkan bahwa proyek memerlukan peningkatan efisiensi biaya untuk menyelesaikan tugas sesuai jadwal dan anggaran yang telah ditetapkan. Untuk menyelesaikan proyek dengan nilai TCPI di atas 1, beberapa langkah yang dapat diambil adalah sebagai berikut:

  1. Mengurangi biaya: Salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi biaya adalah dengan mengurangi biaya. Proyek manajer dapat meninjau kembali pengeluaran dan menemukan area di mana biaya dapat dikurangi tanpa mengorbankan kualitas atau cakupan proyek. Ini dapat mencakup menyesuaikan sumber daya, mengoptimalkan jadwal, atau mengurangi cakupan proyek.
  2. Meningkatkan produktivitas: Jika proyek manajer tidak dapat menurunkan biaya, maka mereka dapat meningkatkan produktivitas dengan mengoptimalkan sumber daya yang tersedia. Ini dapat mencakup meningkatkan kinerja tim, memperbaiki alur kerja, atau mengotomatisasi beberapa tugas untuk menghemat waktu dan biaya.
  3. Meningkatkan kualitas: Peningkatan kualitas dapat membantu mengurangi biaya jangka panjang dengan menghindari kesalahan dan masalah yang memerlukan biaya tambahan untuk diperbaiki. Hal ini dapat mencakup memastikan bahwa rencana dan spesifikasi proyek cukup terperinci dan jelas, serta memeriksa ulang hasil kerja sebelum langkah selanjutnya diambil.
  4. Menambahkan sumber daya: Jika proyek sudah berada di tengah-tengah jalur dan peningkatan efisiensi biaya menjadi sulit, maka menambahkan sumber daya dapat membantu menyelesaikan proyek tepat waktu dan sesuai anggaran. Ini dapat mencakup menambahkan tim atau mengotomatisasi beberapa tugas untuk meningkatkan kecepatan dan efisiensi.

Namun, harus diingat bahwa tindakan yang diambil harus dikoordinasikan dengan stakeholders proyek dan tim. Perubahan signifikan pada jadwal atau biaya proyek dapat mempengaruhi kualitas, cakupan, atau risiko proyek. Oleh karena itu, pengambilan keputusan yang bijak dan komunikasi yang baik sangat penting untuk menyelesaikan proyek dengan sukses.