Present dan Future Value dalam Proyek
Future value (FV) dan net present value (NPV) adalah dua konsep keuangan yang penting dalam menghitung nilai dari investasi atau proyek. FV mengacu pada nilai investasi di masa depan, sementara NPV adalah nilai investasi di masa sekarang setelah mempertimbangkan biaya modal.
Perbedaan utama antara FV dan NPV adalah bahwa FV mencerminkan nilai investasi di masa depan berdasarkan suku bunga atau tingkat pengembalian tertentu, sedangkan NPV mencerminkan nilai investasi di masa sekarang setelah mempertimbangkan faktor waktu dan biaya modal.
FV adalah jumlah uang yang akan diterima dari investasi pada akhir periode tertentu. Nilai FV bergantung pada jumlah investasi awal, tingkat pengembalian yang diharapkan, dan jangka waktu investasi. Jika seseorang menginvestasikan uang sebesar $10.000 pada tingkat pengembalian 10% selama 5 tahun, maka FV dari investasi tersebut akan menjadi sekitar $16.386.
Di sisi lain, NPV adalah perbedaan antara nilai investasi dan biaya modal yang dikeluarkan untuk mendapatkan investasi tersebut. NPV mempertimbangkan faktor waktu dan biaya modal dalam mengevaluasi investasi. Untuk menghitung NPV, seseorang harus menghitung arus kas bersih yang dihasilkan oleh investasi pada setiap periode dan kemudian menentukan nilai saat ini dari arus kas tersebut dengan menghitung biaya modal.
Dalam sebuah proyek, NPV dapat digunakan untuk mengevaluasi keuntungan dan kerugian proyek dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Jika NPV positif, maka proyek dianggap menguntungkan dan layak dilakukan. Sebaliknya, jika NPV negatif, maka proyek dianggap tidak menguntungkan dan tidak layak dilakukan.
Dalam kesimpulan, FV dan NPV adalah dua konsep keuangan yang berbeda, meskipun keduanya terkait dengan menghitung nilai investasi. FV mencerminkan nilai investasi di masa depan, sementara NPV mencerminkan nilai investasi di masa sekarang setelah mempertimbangkan faktor waktu dan biaya modal. Kedua konsep ini dapat digunakan dalam menghitung nilai investasi dalam sebuah proyek.
Net present value (NPV) dan future value (FV) dapat digunakan dalam proyek konstruksi untuk menghitung nilai investasi dan keuntungan atau kerugian dari proyek tersebut. Berikut adalah contoh rumus NPV dan FV dalam proyek konstruksi:
Rumus NPV: NPV = -Co + (CF1 / (1+r)^1) + (CF2 / (1+r)^2) + … + (CFn / (1+r)^n)
Di mana: Co = Biaya modal awal investasi CF1…n = Arus kas bersih dari proyek pada periode 1 hingga n r = Tingkat diskon atau biaya modal
Contoh: Sebuah perusahaan konstruksi ingin membangun sebuah gedung perkantoran. Biaya modal awal adalah $1.000.000. Arus kas bersih yang dihasilkan dari proyek setiap tahun adalah $200.000 selama 5 tahun. Tingkat diskon yang dipilih adalah 10%. Maka NPV dari proyek tersebut dapat dihitung sebagai berikut:
NPV = -$1.000.000 + ($200.000 / (1+0,1)^1) + ($200.000 / (1+0,1)^2) + ($200.000 / (1+0,1)^3) + ($200.000 / (1+0,1)^4) + ($200.000 / (1+0,1)^5) NPV = $85.304,19
Jika NPV hasilnya positif, artinya proyek menghasilkan keuntungan yang layak untuk dilakukan. Namun, jika hasilnya negatif, artinya proyek tidak layak untuk dilakukan.
Rumus FV: FV = PV x (1 + r)^n
Di mana: PV = Nilai investasi awal r = Tingkat bunga atau pengembalian n = Jangka waktu investasi
Contoh: Seorang investor ingin menghitung nilai investasi di masa depan dari proyek konstruksi yang dia rencanakan. Nilai investasi awal adalah $10.000. Tingkat pengembalian yang diharapkan adalah 8% selama 5 tahun. Maka FV dari investasi tersebut dapat dihitung sebagai berikut:
FV = $10.000 x (1 + 0,08)^5 FV = $14.693,28
Ini berarti nilai investasi akan meningkat menjadi sekitar $14.693,28 setelah 5 tahun pada tingkat pengembalian 8%.